oleh :
Bambang Rusmadi
BAB 1
1.1 PENDAHULUAN
Kebugaran jasmani memiliki peran penting dalam kegiatan sehari hari pentingnya kebugaran jasmani telah melahirkan slogan bahwa Kebugaran jasmani yang baik dari satu bangsa dapat meningkatkan character and hation building
Kebugaran Jasmani yang tinggi diperlukan oleh semua orang,termasuk anak usia sekolah mulai dari Taman kanak kanak (TK) sampai sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA).Dengan memiliki Kebugaran jasmani yang tinggi,siswa mampu melakukan aktifitas sehari hari dengan waktu yang lebih lama dibandingkan siswa yang memiliki tingkat Kebugaran yang rendah
Pentingnya Kebugaran jasmani bagi anak usia sekolah antara lain dapat meningkatkan kamampuan organ tubuh,sosial emosional,sportivitas,dan semangat kompotisi.beberapa peneliti menyebutkan bahwa Kebugaran memiliki korelasi positif dengan prestasi akedemis.Dari sudut pandang pendidikan upaya peningkatkan Kebugaran jasmani memiliki tujuan antara lain (1) Pembentukan gerak (2)Pembentukan Prestasi(3)Pembentukan sosial(4) Pertumbuhan Badan
1.2 Tujuan
Tujuan dari Evaluasi sa Tes Pengukuran Olahraga sebagai berikut
1. Menyajikan dasar dasar Ilmiah pengembangan Kebugaran Jasmani Untuk anak didik
2. Menyajikan beberapa alternative tes kebugaran jasmani pada anak didik
3. Mengetahui Tingkat kebugaran jasmani
4. Merencanakan dan menyajikan program latihan kebugaran untuk anak didik
5. Menentukan standar setiap komponen kebugaran jasmani
1.3 Sasaran
Sasaran tes kebugaran jasmani ini adalah peserta didik mulai tingkat usia
BAB II
II.1 Definisi kebugaran Jasmani
Pada hari hari libur biasanya banyak masyarakat melakukan kegiatan Olahraga,ada yang melakukan Jogging,berlari,berjalan,bersepeda,bermain golf, bulutangkis sepak bola.sanggar senam(jantung sehat senam manula) dll
Pada umumnya mereka melakukan kegiatan Olahraga secara berkelompok maupun perorangan,dari berbagai golongan usia anak anak remaja sampai lansia.jadi yang dimaksuk kebugaran jasmani adalah suatu kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja /aktifitas sehari hari secara efesien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.
II.2 Komponen komponen kebugaran jasmani
Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan memiliki 4 komponen dasar,meliputi :
1. Daya Tahan Paru Jantunga adalah kemampuan Paru-jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu lama
2. Kekuatan daya tahan otot
Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk melawan beban dalam satu usaha
Daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan serangkaian kerja dalam waktu lama
3. Kelentukan adalah kemampuan persendian untuk bergerak secara leluasa
4. Komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dalam persentase lemak
II.3 Panduan Kebugaran Jasmani yang aman dan Efektif
Untuk dapat kebugaran yang memadai diperlukan perencanaan sistematik memahami pemahaman pola hidup sehat bagi setiap lapisan masyarakat meliputi upaya bugar : makan makan yang sehat seimbang.istirahat yang cukup,seta berolahraga mimimal 3x dalam seminggu.
BAB III
III.1 Program latihan
Didalam program latihan kita harus terlebih dahulu dapat menentukan takaran latihan agar dapat dapat mencapai kebugaran Jasmani yang Aman dan Efektip.
Dalam menentukan Takaran latihan tersebut ada yang perlu di perhatikan sebagai berikut :
1. Frekuensi : Banyaknya unit latihan persatuan waktu (3-5 kali perminggu)
2. Intensitas : Kualitas berat Ringannya latihan tersebut.besarnya Intensitas bergantung kepada jenis dan tujuan latihan,latihan aerobic menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart Rare=THR). Secara Umum Intensitas latihan kebugaran adalah 60%-90%detak jantung maksimal dan secara khusus bergantung pada tujuan latihan Latihan untuk permula <65%>85 % detak jantung maksimal
3. lama latihan minimal >30 menit dan maksimal 2 Jam
4. Repetisi adalah banyaknya ulangan dalam satu peransangan gerak
5. Recovery adalah waktu selang antar perangsang gerak
III.2 Prinsip-prinsip latihan kebugaran
Agar latihan dapat dilakukan secara efektif dan aman sehingga mampu meningkatkan kebugaran secara optimal perlu memperhatikan prinsip prinsip latihan kebugaran yang meliputi :
1. Overload (beban latihan)
2. Specifity (Kekhususan)
3. Riversible (kembali ke asal)
Tahapan latihan kebugaran
Tahapan latihan adalah rangkaian proses berlatih dalam setiap sesi latihan meliputi : Pemanasan,Kondisioning,dan Penenangan.tahapan ini dikerjakan secara berurutan
1. Pemanasan ( Warm Up )
Pemanasan dilakukan sebulum latihan bertujuan untuk menyiapkan funsi organ tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat pada saat latihan sebenarnya.Pemanasan sebaiknya dilakukan apabila suhu tubuh telah naik 1-2 C,detak jantung telah mencapai 60 % detak jantung maksimal dan dapat berkeringat
Adapun rangkaian gerak pemanasan adalah sebagai berikut :
a. Aerobik ringan(jogging,loncat tali,bersepeda stationer)
b. Stretching
c. Kalestenik meliputi gerakan dinamis misalnya push-up,chin-up dll
d. Aktifitas normal misalnya melakukan gerakan mendorong sebelum melakukan latihan bench press
2. Kondisionig
Setelah pemanasan cukup diteruskan tahap kondisioning yakni melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai dengan tujuan program latihan.Takaran latihan terutama Intensitas pada tahap ini dipertahankan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan tingkat keterlaithan peserta hingga memasuki tahap penenangan. Takaran latihan pada tahap kondisioning ini ditingkatkan secara bertahap misalnya setelah 2 minggu berlatih durasi latihan yang semula 30 menit menjadi 40 menit dengan prisip latihan hari ini lebih baik dari pada hari kemarin
3. Penenangan (Cooldown )
Tahap ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi tubuh seperti sebelum berlatih dengan melakukan serangkaian gerak berupa stretching dan aerobic ringan.tahapan ini ditandai dengan menurunnya suhu tubuh dan semakin berkurangnya keringat
BAB IV
IV.I Pengertian tes
Tes sering disebut bentuk / sasaran
Tes adalah : suatu Instrumen yang di gunakan untuk mengukur informasi / Data tentang seseorang (objek tertentu )/bentuk(sasaran)
IV.2 Pengertian pengukuran
pengukuran : alat untuk mengumpulkan data
Pengukuran adalah : suatu proses untuk memperoleh sasaran kuantitatif dari suatu objek tertentu dengan menggunakan alat atau ukur yang
IV.3 Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses penilaian tentang tujuan yang di capai
Jadi Evaluasi =suatu proses pengolahan hasil pengukuran menjadi sesuatu yang berarti atau proses pemberian arti terhadap data / skor yang di peroleh
Kriteria pemilihan Tes
a. Validitas : Tes seharusnya mengukur sesuai dengan tujuan/mengukur unsur unsur yang penting yang harus yang diukur
b. Reliabilitas :Hasil pengukuran suatu tes harus mendapatkan hasil sama/seragam antara tes pertama dengan tes ulangan
c. Objektivitas :Pengukuran suatu tes bila dilakukan oleh 2 orang/lebih ,harus mendapatkan hasil yang sama /hampir yang sama
Berdasarkanl tes pull up 30 menit
kami dapat mengukur tingkat kebugaran jasmani
mahasiswa universitas PGRI Pendidikan olah raga semester 6ยช
Data pengolahan dari 10 orang
No | Subjek | Skor |
1 | Andi | 13 |
2 | Alex | 9 |
3 | Firman | 10 |
4 | Baddrullaili | 11 |
5 | Suyatno | 12 |
6 | Dwi | 7 |
7 | Merry | 10 |
8 | Rini | 9 |
9 | Ratih | 6 |
10 | Siti | 8 |
Jumlah | 95 |
Mencari nilai rata rata Kelompok siswa :
A =Jumlah skor / Banyak siswa yang ikut tes
A = 95/10
A = 9,5
No | Nama | Skor | X-A | (X-A)² |
1 | Andi | 13 | 3,5 | 12,5 |
2 | Alex | 9 | -0,5 | 0,25 |
3 | Firman | 10 | 0,5 | 0,25 |
4 | Baddrullaili | 11 | 1,5 | 2,25 |
5 | Suyatno | 12 | 2,5 | 6,25 |
6 | Dwi | 7 | -2,5 | 6,25 |
7 | Merry | 10 | 0,5 | 0,25 |
8 | Rini | 9 | -0,5 | 0,25 |
9 | Ratih | 6 | -3,5 | 12,5 |
10 | Siti | 8 | -1,5 | 2,25 |
Jumlah | 95 | 0 | 43 |
S = E( X – A)²
N –I
S = 43
10-1
S = 43
9
S = 4,7
S = 2,1
S = 2
No | Skala | Batas Skor | Nilai |
1 | A + 2,25 (s) | 9,5 +2,25(2)= 14 | 10 |
2 | A + 1,75 (s) | 9,5+1,75(2) =13 | 9 |
3 | A + 1,25 (s) | 9,5+1,25(2)= 12 | 8 |
4 | A + 0,75 (s) | 9,5+0,75(2) = 11 | 7 |
5 | A + 0,25 (s) | 9,5 +0,25(2) =10 | 6 |
6 | A – 0,25 (s) | 9,5 – 0,25(2) =9 | 5 |
7 | A – 0,75 (s) | 9,5 – 0,75 (2) =8 | 4 |
8 | A – 1,25 (s) | 9,5 – 1,25 (2) =7 | 3 |
9 | A – 1,75 (s) | 9,5 – 1,75(2) =6 | 2 |
10 | A – 2,25 (s) | 9,5 – 2,25(2) =5 | 1 |
Jumlah | | |
Jadi nilai nilai yang didapatkan dari mahasiswa yang ikut tes kebugaran jasmani adalah :
No | Subjek | Skor | Nilai |
1 | Andi | 13 | 9 |
2 | Alex | 9 | 5 |
3 | Firman | 10 | 6 |
4 | Badrullaili | 11 | 7 |
5 | Suyatno | 12 | 8 |
6 | Dwi | 7 | 3 |
7 | Merry | 10 | 6 |
8 | Rini | 9 | 5 |
9 | Ratih | 6 | 2 |
10 | Siti | 8 | 4 |
BAB V
Kesimpulan
Dari hasil tes pengukuran kebugaran jasmani tang dilakukan pada mahasiswa universitas PGRI palembang pendidikan olah raga semester 6a, dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran mahasiswa universitas PGRI palembang mencapai tingkat yang cukup baik.hal ini di sebabkan karena gemar melakukan olah raga berpengaruh pada kondisi fisik dan tingkat kebugaran tubuh manusia